Perjalanan meraih mimpi S1 dan S2 dengan beasiswa
Ketika lulus MA/SMA tahun 2012, saya kemudian melanjutkan mimpi saya dengan berkuliah pada Perguruan Tinggi Negeri untuk mewujudkan cita-cita sejak kecil menjadi seorang Dokter. Namun, karena keadaan ekonomi orang tua yang pas-pasan akhirnya saya harus beralih ke pilihan yang lain. Yaaa!!! Memang dalam hati saya sangat sedih sekali dan down berkepanjangan karena saya tak bisa meraih mimpi kecil menjadi seorang Dokter. 😥😥😥(Nanti ada cerita kelanjutan saya yang down berkepanjangan sampai berimbas pada nilai ketika semester 1 yaaaa...)
Saya memang anaknya penurut dan mau mengikuti keinginan orang tua dan memang ada peluang bagi saya ketika itu yaitu dapat mengikuti jalur PSSB (Peserta Seleksi Siswa Berprestasi), dimana jalur ini merupakan kerjasama Universitas Pattimura dengan sekolah-sekolah terbaik yang ada di pelosok Kabupataen di Maluku untuk masuk kampus tanpa melalui tes SBMPTN dan sekolah saya yaitu MA Negeri Geser masuk kategori sekolah terbaik di Kabupaten Seram Bagian Timur serta saya salah satu siswa berprestasi sejak MA bahkan ketika saya SD dan Mts/SMP juga (bukan sombong yaaa,,, tapi sekedar berbagi cerita 🙏). Alhamdulillah saya diberikan rezeki dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa pada PTN di Maluku yaitu Universitas Pattimura melalui jalur PSSB tersebut. Sebelum mendaftar melalui jalur tersebut, saya telah bertanya ke salah satu guru saya ketika MA yaitu beliau guru Kimia agar saya dapat mengambil jurusan apa yang bagus nanti ketika kuliah kebetulan juga beliau lulusan Universitas Pattimura dan beliau menyarankan untuk mengambil bidang Kimia sama kayak beliau (memang nyesek bangeeet yaaa....hehehe). Ternyata hal ini senada dengan keinginan dari ortu juga. Padahal kalau mau jujur sejak MA/SMA, saya sangat membenci namanya Kimia... hehehe
Singkat cerita, saya telah selesai semua pengurusan dan siap untuk memulai kuliah di semester 1 yaitu di Jurusan Kimia FMIPA Universiats Pattimura tahun 2012. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya karena memang niat saya tidak mau di Kimia, akhirnya berimbas pada nilai Indeks Prestasi saya yaitu hanya 2,78 sangat jauh berbeda dengan teman-teman saya yang diatas itu bahkan hampir mendekati 4,00 . Hal ini karena niat awal saya yang tidak mau di Kimia bahkan berkeinginan untuk pindah jurusan di semester 3 nanti, akhirnya saya tidak serius walaupun memang belajar tapi yaaa gitu hanya asal belajar saja tanpa tak tau arah tujuan (kalau kata orang ambon: asal iko-iko par balajar saja) Hehehe....
Tapi akhirnya titik balik saya ketika semester 2, dimana saya banyak merenung dan sangat menyesali perilaku saya bahkan malu pada diri sendiri kenapa saya hanya dapat Indeks Prestasi Semester 2,78 jauh dibandingkan dengan teman-teman saya. Saya juga dalam hati sangat sedih sekali telah mengecewakan orang tua walaupun nilainya tidak jelek-jelek amat dimana nilai saya ketika semester 1 waktu itu semua B kecuali Bio Umum saja yang dapat C (jangan ditiru yaaa,,, jadikan sebagai pelajaran yaaa....) 🙏
Di semester 2 saya jauh sangat berbeda dibandingkan ketika semester 1. Saya telah menyadari bahwa saya harus mencintai Kimia walaupun memang sulit tapi saya yakin jika saya telah mencintainya, maka dia pun akan mencintai saya.... hehehe (kalau mau ditiru, silahkan!!! 😄 )
Dan saya memiliki suatu cita-cita dan keinginan kuat dalam diri saya bahwa saya harus mendapatkan beasiswa untuk tidak membebani orang tua bahkan hal itu sebagai balasan saya telah membuat mereka kecewa walaupun mereka tidak kecewa karena nilainya masih tahap aman ketika semester 1 itu. Alhamdulillah hasil mencintai, kerja keras, usaha, doa, air mata saya diberi rezeki oleh Allah untuk memperoleh Indeks Prestasi Semester yaitu 3,48 dan saya juga mendapatkan Beasiswa Bidik Misi. Dimana Indeks Prestasi Semester saya saat sejak itu yaitu Semester 2 sampai selesai studi (Sarjana Strata-1) IP saya bertahan diatas 3,00 bahkan di Semester 6 hampir mendekati 4,00 yaitu ada 7 mata kuliah yang saya ambil 6 nya nilai A dan 1 mata kuliah saja yang dapat B dan juga mendapatkan Beasiswa Bidik Misi sampai selesai studi serta tidak lagi membebani orang tua dengan masalah uang semester bahkan juga masalah uang saku. Alhamdulillah juga diikuti dengan memperoleh prestasi-prestasi lain diantaranya aktif
sebagai Asisten Laboratorium pada beberapa laboratorium kimia yang terdapat di
Universitas Pattimura, seperti Laboratorium Kimia Dasar (untuk mata kuliah praktikum
Kimia Dasar I dan II serta Kimia Organik Dasar tahun 2015 – 2017), Laboratorium Biokimia (untuk mata kuliah praktikum Biokimia I dan II, Kimia Bahan Makanan,
serta Biokimia Analitik tahun akademik 2016/2017), serta Laboratorium Kimia Anorganik
(untuk mata kuliah praktikum Kimia Anorganik II tahun akademik 2016/2017). Hal
ini untuk mengembangkan keterampilan eksperimen saya di laboratorium setelah
memperoleh teori kuliah, karena ketika memperoleh teori tanpa melakukan praktek
atau eksperimen, maka tak akan lengkap pengetahuannya. Selain itu, saya juga memperoleh Hibah dari KEMDIKBUD tahun 2015 dan KEMENRISTEKDIKTI
tahun 2016 pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian.
PERJALANAN MERAIH MIMPI S2 DENGAN BEASISWA LPDP
List berkas-berkas yang perlu dipersiapkan (nanti di scan dalam bentuk pdf yaaa dengan ukuran tidak boleh lebih dari 1 MB dan harus berkas asli lalu nanti berkas asli dibawa ketika seleksi substansi untuk verifikasi dokumen juga): KTP, Ijazah dan transkip nilai (S1/S2, SMA, SMP dan SD), Sertifikat TOEFL (ITP/IBT) / EILTS, Surat Rekomendasi, Esai Rencana Studi serta Esai Statement of Purpose, Surat Pernyataan, SKBS (Surat Keterangan Berbadan Sehat), SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba), Sertifikat-sertifikat prestasi baik Akademik maupun Non-Akademik.
Pasca saya gagal LPDP Afirmasi daerah 3T DN 2018 pada tahap SBK, saya kemudian memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke kampung sembari menenangkan pikiran dan di saat yang bersamaan juga ada kegiatan acara keluarga, jadi bisa refreshing otak sekalian kumpul sama keluarga. Tentu juga sudah ada target ke depan dalam pikiran saya bahwa saya harus mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mengincar beasiswa LPDP Afirmasi daerah 3T DN periode 2019 nanti. Namun, Allah Maha Pengasih dan Penyayang, saya diberitahu oleh teman saya yang sama-sama gagal di periode sebelumnya bahwa akan dibuka beasiswa Indonesia Timur bulan November 2018. Namun, saya tidak begitu antusias awalnya karena saya yakin kalau pun nanti dibuka saya tidak bisa mendaftar karena skor TOEFL saya masih sangat rendah dan memang periode 2017 lalu dibuka hanya untuk tujuan LN yaitu Amerika, Jepang, dan Korea Selatan. Tapi Allah memang is the best pokoknya kalau sudah rezeki pasti saja selalu ada petunjuk dari-Nya. Alhamdulillah ketika release booklet LPDP BIT yang bersamaan dengan Santri dan OSN 15 November 2018 ternyata ada juga untuk jalur DN bukan hanya LN saja seperti periode sebelumnya. Alhamdulllah banyak-banyak bersyukur sekali.🙏🙏🙏
Perjuangan pun dimulai dengan menyiapkan pemberkasan yang belum ada dan sangat berbeda dengan sebelumnya yaitu surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun di daerah asal untuk Maluku, Maluku Utara dan NTT yang diperoleh dari Kabupaten/Kota sedangkan Papua dan Papua Barat menggunakan surat keterangan dari Kepala Suku/Lembaga Adat. Saya ketika menelpon CSO LPDP terkait surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun tersebut ternyata harus dibuat di DISDUKCAPIL KABUPATEN bukan di Raja/Camat setempat. Akhirnya saya harus menyebrang lautan dengan kapal untuk pergi ke Kabupaten yang jarangnya lumayan jauh sekitar 5 jam lebih dengan kapal laut. Saya mulai pengurusan disana ternyata dari DISDUKCAPIL KABUPATEN tidak mau mengeluarkan surat keterangan tersebut karena kata Kepala DISDUKCAPIL KABUPATEN yang berhak mengeluarkan surat tersebut adalah Camat/Kades/Raja setempat sesuai SOP. Jadi, saya harus balik lagi ke kecamatan di tempat tinggal saya untuk pengurusan surat tersebut dan besoknya sudah harus balik ke Provinsi untuk pengurusan berkas-berkas lainnya. Ternyata kemarin ketika saya pulang kampung untuk refreshing ada manfaatnya juga yaitu sekalian mengurus surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun. Perjalanan yang begitu sangat melelahkan tetapi saya selalu menikmati di setiap prosesnya, karena saya yakin bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan kita harus berproses terlebih dahulu.
Setelah kembali, saya pun harus berjuang lagi memperbaharui berkas-berkas saya yang sudah kadaluwarsa seperti surat rekomendasi, SKBS, SKBN, dan lain-lain.
Gambar 1. Bukti surat penerima beasiswa Bidik Misi S1 (Sumber : Arsip Pribadi)
Gambar 2. Bukti surat penerima Hibah PKM-P 2015 dan 2016 (Sumber : Arsip Pribadi)
Gambar 3. Bukti beberapa sertifikat Asisten Laboratorium (Sumber : Arsip Pribadi)
Kesimpulan :
1. Berusaha mencintai apa yang engkau tidak suka karena jika engkau sudah mencintai dia maka dia pun akan mencintai anda.
2. Jika niat kita membanggakan orang tua dan keluarga serta berkontribusi bagi masyarakat, maka Tuhan pasti akan memberikan jalan.
PERJALANAN MERAIH MIMPI S2 DENGAN BEASISWA LPDP
Ketika selesai sidang Skripsi pada tanggal 30 November 2017, saya sudah menyiapkan berkas-berkas untuk mengejar beasiswa S2. Saya sudah memikirkan sejak dulu bahkan sebelum selesai S1 saya sudah search dan membaca beasiswa apa yang akan menjadi incaran saya. Salah satu beasiswa incaran saya adalah dapat melanjutkan studi S2 dengan jalur beasiswa Bidik Misi LPDP lagi. Namun, karena IPK saya yang tidak mencapai target S2 Bidik Misi LPDP yaitu 3,50 , akhirnya saya harus beralih lagi mencari cara lain. Bukan hanya itu saya juga terkendala masalah sertifikat TOEFL apalagi saya masih perlu banyak belajar untuk meningkatkan skor TOEFL bahkan kalau jujur saya sendiri saja tak tau apa itu TOEFL awalnya, akhirnya harus banyak membaca dan search. Hal ini justru tak membuat saya down apalagi merasa kekurangan. Saya dan kakak senior saya yaitu kak Iksan Taipabu adalah teman sesama pejuang beasiswa, dimana kita berdua keliling kota Ambon untuk mencari tempat kursus belajar TOEFL. Kita dapat tempat kursus yaitu di STIKOM AMBON tapi sangat mahal sekali biayanya yaitu untuk kelas reguler Rp. 3.500.000 selama 3 bulan. Akhirnya kita memutuskan untuk belajar otodidak dan kak senior saya yang memulai duluan mengejar mimpinya untuk studi S2 ke ITS dengan mengambil bidang Teknik Kimia walaupun dengan biaya sendiri, memang dia orangnya nekad sekali dengan biaya sendiri. Saya mengatakan ke kaknya bahwa kak duluan sudah nanti saya akan ikuti jejaknya... Hehehe!!! dan Alhamdulillah kaknya diberi rezeki lagi untuk mendapatkan beasiswa Double Degree ke NTUS, China bulan Desember 2018 kemarin. Dia sudah membuktikan bahwa kekurangan bukan hambatan untuk meraih mimpi justru menjadi penyemangat dan saya sendiri juga yang menganjurkan ke kaknya untuk mendaftar beasiswa Double Degree tersebut, apapun kekurangan kita lebih baik mencoba daripada tidak mencoba sama sekali. Dia juga membuktikan kekurangan dalam bahasa Inggris bukan alasan untuk kita tak mau mengejar mimpi yaitu dia membuktikan dengan mengikuti Workshop di Jepang yaitu Kumamoto University kemarin.
Singkat cerita saya memulai perjalanan saya juga yaitu belajar TOEFL secara otodidak selama 2 bulan lebih dari bulan Januari sampai pertengahan Maret. Saya kemudian memberanikan diri dengan tekad dan doa tentunya untuk mengikuti tes TOEFL ITP di kampus PGSD Ambon Universitas Pattimura pada tanggal 24 Maret 2018, Alhamdulillah setelah seminggu hasil yang saya dapat baik walaupun masih sangat standar sekali. Saya dapat menggunakan ini untuk mendaftar beasiswa LPDP dulu sambil terus belajar dan belajar untuk meningkatkan skor TOEFL saya lagi. Setelah selesai wisuda bulan April 2018 (Mohon ma'af karena satu dan lain hal serta sudah penutupan jadi tidak bisa ikut wisuda periode Desember 2017 walapun juga sempat down karena target saya harus wisuda cepat tapi mensyukuri dan menjalani setiap proses yang ada. Hehehe!!! 😃)
Setelah selesai wisuda di bulan April 2018, saya memulai perjuangan meraih mimpi S2 dengan beasiswa, saya mempersiapkan semua berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa salah satunya mengurus SKL (Surat Keterangan Lulus) sambil menunggu Ijazah dan Tranksip Nilai direlease. Saya memulai pendaftaran perdana apply beasiswa yaitu beasiswa dari Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT) Thammasat University, Thailand dengan SKL yang telah saya peroleh karena deadlinenya memang di bulan april tersebut. Kemudian setelah mendapatkan ijazah dan transkip nilai saya juga apply beasiswa kedua yaitu beasiswa LPDP jalur Afirmasi Daerah 3T DN 2018 yang dibuka pada bulan Mei. Ternyata pengumuman kelulusan seleksi Administrasi bersamaan bulannya yaitu Juni 2018 namun beda tanggalnya saja yang berselang sehari, untuk beasiswa SIIT, Thailand tanggal 28 Juni 2018 dan saya belum diberi rezeki lulus untuk kuliah disana. Alhamdulillah untuk beasiswa LPDP Afirmasi daerah 3T DN diberi rezeki lulus tahap administrasi pada tanggal 29 Juni 2018. Saya kemudian memulai perjuangan saya dan ternyata di tahun 2018 itu terjadi penambahan untuk seleksi LPDP berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu Seleksi Berbasis Komputer (SBK) yang baru perdana diterapkan dimana terdiri dari TPA, Tes Kepribadian, dan Essay On The Spot Writing (EOTS) dan TPA menjadi penentu utama kelulusan tahap 2 ini. Jujur awalnya saya tidak tau apa itu TPA (nyesek bangeeet yaaa,,, Hehehe!!! kasihan 😔) akhirnya ketika tes tahap 2 yaitu SBK saya belum diberi rezeki lulus walaupun saya telah membeli buku-buku TPA di toko-toko buku dan memang saya sadar saya masih jauh dan harus banyak belajar. Saya juga sempat down berkepanjangan karena harus gagal dalam satu waktu yaitu gagal 2 beasiswa incaran sekaligus.
- Berkas yang harus disiapkan untuk Seleksi Adsminitrasi LPDP ternyata juga berbeda-beda setiap jalurnya yaaa,,, Jadi kalian harus tentukan jalur mana yang akan kalian ambil dulu. Rata-rata semua hampir sama tapi ada sedikit perbedaan di setiap jalurnya (kalau saya waktu itu mengambil LPDP jalur Afirmasi daerah 3T DN 2018). Untuk lebih pasti kalian dapat mendownload bookletnya di https://www.lpdp.kemenkeu.go.id Berikut ini saya bagikan list berkas-berkas yang harus disiapkan untuk LPDP jalur Afirmasi daerah 3T DN 2018 kemungkinan hampir sama saja dengan periode 2019, mungkin bisa dipersiapkan dari sekarang, nyicil-nyicil gitu biar tidak kerepotan nanti ketika sudah dibuka. Untuk lebih pasti nanti kalian pantau terus di situs resmi LPDP yaaaaa.....😊 Oooh, iya kalau yang ingin mengambil jalur ini kalian juga harus mengecek terlebih dahulu yaaa,,, Apakah daerah/kabupaten anda masuk dalam daftar list LPDP tidak untuk kategori daerah 3T.
Pasca saya gagal LPDP Afirmasi daerah 3T DN 2018 pada tahap SBK, saya kemudian memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke kampung sembari menenangkan pikiran dan di saat yang bersamaan juga ada kegiatan acara keluarga, jadi bisa refreshing otak sekalian kumpul sama keluarga. Tentu juga sudah ada target ke depan dalam pikiran saya bahwa saya harus mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mengincar beasiswa LPDP Afirmasi daerah 3T DN periode 2019 nanti. Namun, Allah Maha Pengasih dan Penyayang, saya diberitahu oleh teman saya yang sama-sama gagal di periode sebelumnya bahwa akan dibuka beasiswa Indonesia Timur bulan November 2018. Namun, saya tidak begitu antusias awalnya karena saya yakin kalau pun nanti dibuka saya tidak bisa mendaftar karena skor TOEFL saya masih sangat rendah dan memang periode 2017 lalu dibuka hanya untuk tujuan LN yaitu Amerika, Jepang, dan Korea Selatan. Tapi Allah memang is the best pokoknya kalau sudah rezeki pasti saja selalu ada petunjuk dari-Nya. Alhamdulillah ketika release booklet LPDP BIT yang bersamaan dengan Santri dan OSN 15 November 2018 ternyata ada juga untuk jalur DN bukan hanya LN saja seperti periode sebelumnya. Alhamdulllah banyak-banyak bersyukur sekali.🙏🙏🙏
Perjuangan pun dimulai dengan menyiapkan pemberkasan yang belum ada dan sangat berbeda dengan sebelumnya yaitu surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun di daerah asal untuk Maluku, Maluku Utara dan NTT yang diperoleh dari Kabupaten/Kota sedangkan Papua dan Papua Barat menggunakan surat keterangan dari Kepala Suku/Lembaga Adat. Saya ketika menelpon CSO LPDP terkait surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun tersebut ternyata harus dibuat di DISDUKCAPIL KABUPATEN bukan di Raja/Camat setempat. Akhirnya saya harus menyebrang lautan dengan kapal untuk pergi ke Kabupaten yang jarangnya lumayan jauh sekitar 5 jam lebih dengan kapal laut. Saya mulai pengurusan disana ternyata dari DISDUKCAPIL KABUPATEN tidak mau mengeluarkan surat keterangan tersebut karena kata Kepala DISDUKCAPIL KABUPATEN yang berhak mengeluarkan surat tersebut adalah Camat/Kades/Raja setempat sesuai SOP. Jadi, saya harus balik lagi ke kecamatan di tempat tinggal saya untuk pengurusan surat tersebut dan besoknya sudah harus balik ke Provinsi untuk pengurusan berkas-berkas lainnya. Ternyata kemarin ketika saya pulang kampung untuk refreshing ada manfaatnya juga yaitu sekalian mengurus surat keterangan telah menetap sekurang-kurangnya 20 tahun. Perjalanan yang begitu sangat melelahkan tetapi saya selalu menikmati di setiap prosesnya, karena saya yakin bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan kita harus berproses terlebih dahulu.
Setelah kembali, saya pun harus berjuang lagi memperbaharui berkas-berkas saya yang sudah kadaluwarsa seperti surat rekomendasi, SKBS, SKBN, dan lain-lain.
Gambar 4. Berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk LPDP jalur BIT (Sumber : Arsip Pribadi)
Gambar 5. Buku-buku TPA yang bisa disiapkan untuk tes SBK (Sumber : Arsip Pribadi)
Setelah lengkap semua berkas, saya pun melakukan submit berkas tepat pada tanggal 5 Desember 2018 kemudian mulai mempersiapkan diri belajar TPA selama 2 bulan lebih yaitu dari bulan Desember 2018 sampai pertengahan Februari 2019. Jadi, setiap hari saya belajar mulai dari pagi, siang, dan malam dengan maksimal 10-15 soal per hari. Untuk TPA pada Seleksi Berbasis Komputer terdiri dari 60 soal (30 soal verbal ; 15 soal numerik ; dan 15 soal penalaran) dengan total skor nilai = 300. Alhamdulillah berkat usaha, kerja keras, dan doa skor nilai TPA saya pada seleksi LPDP jalur Beasiswa Indonesia Timur meningkat lebih baik dibandingkan dengan skor nilai pada seleksi SBK sebelumnya walaupun saya merasa masih banyak kekurangan dan selalu terus belajar. Ingat, untuk seleksi SBK terdiri dari TPA, Tes Kepribadian, dan Essay On The Spot Writing (EOTS).
Gambar 5. Buku-buku TPA yang bisa disiapkan untuk tes SBK (Sumber : Arsip Pribadi)
Kemudian setelah itu, 1 hari setelahnya dilakukan Seleksi Substansi di Gedung Keuangan Negara (GKN) Ambon, Maluku karena LPDP BIT tidak menggunakan sistem gugur pada tahap SBK dan langsung dilanjutkan ke tahap substansi. Seleksi substansi terdiri dari Verifikasi Dokumen Asli ketika kita submit berkas, wawancara, dan LGD.
Saya akan menceritakan pengalaman saya mengenai :
-Verifikasi Dokumen dan Wawancara, saya mendapatkan jadwal verdok dan wawancara lebih dulu yaitu pada hari Kamis, 21 Februari 2019 untuk verdok jam 11.30 WIT dan wawancara jam 12.00 WIT. Berdasarkan pengalaman dari para awardee LPDP dan buku Taklukan Wawancara Beasiswa yang saya beli dan buku tersebut ditulis oleh awardee LPDP juga, mereka menyampaikan bahwa kita harus hadir lebih dahalu 1 atau 2 jam sebelum jam pelaksanaan dimulai, itu jauh lebih baik dan memang saya orangnya suka datang lebih awal. Saya datang pada hari itu tepat pukul 09.00 WIT dan juga berbincang-bincang serta tentu perkenalan dengan peserta seleksi substansi lainnya dan banyak manfaat yang saya peroleh, diantaranya saya banyak bertanya kepada mereka yang telah selesai wawancara mengenai pertanyaan yang banyak ditanyakan, saya juga tentu bertanya kepada semua teman-teman yang sudah LGD tentang topik/isu yang didapat dan saya catat untuk nanti dipelajari ketika pulang dan sudah mencari solusi terbaik untuk saya dapat berikan pada saat LGD besok. Selain itu, saya juga 2 minggu sebelum wawancara telah melakukan simulasi wawancara setiap hari dengan teman saya yang sangat membantu yaitu Prasojo Yekti Pradana (Awardee Beasiswa KEMENPORA) teman akrab saya ketika Mts/SMP. Dia banyak sekali memberikan masukkan dan koreksi kepada saya, juga Kak Vera dan Kak Imam (mereka Awardee LPDP), dengan Mba Yayu juga sering latihan simulasi wawancara serta saya juga setiap malam melakukan simulasi LGD serta wawancara dengan teman-teman hebat di discord (Mba Mona, Mba Enik, Mba Iin, Mba Yayu, Mba Hajidah, Mas Isep, dan pokoknya semua teman-teman hebat di grup discord tersebut) semua ide dan solusi yang mereka berikan di setiap isu/topik yang kita simulasikan untuk LGD selalu saya catat... hehehe!!! Pokoknya kalau masalah solusi mereka sangat cemerlang dan sangat luar biasa bahkan saya sendiri yang berasal dari Maluku tapi mereka semua sangat baik dan is the best 👍👍👍
Jadi, waktu verdok saya saat itu bukan pukul 11.30 WIT melainkan lebih cepat yaitu 10.00 WIT dan jam 10.30 WIT saya sudah dipersilahkan untuk memasuki ruang wawancara. Seinggat saya ketika itu, saya selesai wawancara tepat 12.30 WIT. Alhamdulillah para interview sangat tertarik dengan riset tesis yang saya lakukan nanti, makanya saya agak lama karena mereka sangat antusias. Bahkan saya juga telah menunjukkan Proposal Usulan Penelitian yang saya sudah buat kemudian telah memperoleh supervisor di kampus tujuan dan saya juga membawa sampel yang akan saya teliti. Jadi, menurut saya teman-teman yang akan berjuang untuk mengejar LPDP, kamu harus sudah mempersiapkan amunisi terbaik dan sudah tau arah tujuanmu serta kamu harus membuat dirimu itu seunik mungkin yaaa,,, pokoknya harus jauh berbeda dengan orang lain dan jadi dirimu sendiri. Itulah yang membuat kamu dilirik sama para interview. Tapi kamu juga jangan tegang yaaa,,, hal konyol saya ketika ditanyakan apakah kamu yakin bisa bertahan hidup di daerah Bandung yang dingin tersebut? saya secara alami merespon saya yakin bu dan pak, karena saya pernah ke Jawa yaitu Surabaya. Mendengar jawaban saya tersebut para interview pun tertawain saya sangat luar biasa,,,, hahaha... Kata mereka Surabaya maaah sama dengan Ambon mas panas sekali (memang saya maaah melakukan hal konyol yaaa,,, tapi itu respon saya memang secara alami tanpa dibuat-buat. Jangan ditiru yaaa!!!) Jadi, menurut saya tetap menjadi diri sendiri apapun jawabannya jangan pernah bohong.
Gambar 6. Buku TWB dapat dipesan di ig : @inspirasolution (Sumber : Arsip Pribadi)
Jadi, mohon ma'af saya bukan endorse yaaa teman-teman tetapi saya hanya menganjurkan bahwa didalam buku ini kamu dapat banyak pengetahuan tentang apa saja yang harus dipersiapkan, apa yang harus dihindari, pokoknya banyak hal deeeh didalamnya. Untuk yang ingin list pertanyaan wawancara LPDP baik DN maupun LN boleh mengirimkan pesan ke email saya dengan cara kalian memberikan jawaban terbaik tentang pertanyaan ini : Apa impian terbesar kamu ketika mendapatkan beasiswa? dapat dikirim ke email saya: farukjayantokelutur@ymail.com ketika sudah dikirim nanti saya akan berikan list-list pertanyaan LPDP DN maupun LN.
-LGD
Setelah selesai verdok dan wawancara, keesokannya yaitu pada hari Jum'at, 22 Februari 2019 saya melakukan LGD. Alhamdulillah berkat saya belajar dengan teman-teman discord yang sangat luar biasa saya dapat memberikan solusi terbaik sesuai dengan yang telah kita simulasikan setiap malam di grup. Jadi, saran saya: kamu harus mencari teman yang mempunyai visi dan misi yang sama denganmu dalam mengejar beasiswa. Kemudian kamu harus sok kenal saja tidak apa-apa karena jika niat kita baik untuk sama-sama belajar, maka Tuhan akan mempermudah jalanmu (kata orang ambon : biking diri kanal saja padahal ini balom kanal 😃😃😃)
Lalu jangan lupa juga harus datang 2 jam lebih awal dari jadwal pelaksanaan agar kamu dapat mencari teman sekelompok LGD untuk mengatur siasat dan strategi sebelum dimulai LGD karena kita tidak tau teman sekelompok LGD kita sebelum 1 jam atau 30 menit (saya sudah lupa... 🙏) baru direlease nama teman kelompok LGD oleh LPDP serta tidak boleh banyak berbicara panjang lebar saat LGD tetapi langsung saja fokus ke solusi yang kita tawarkan dan peran yang akan kamu ambil sebagai apa itu jauh lebih baik.
Gambar 7. Teman pejuang LPDP BIT 2018 (Sumber : Arsip Pribadi)
Dari kanan (Akbar) dia lulus seleksi Substansi tujuan LN, kemudian teman dekat saya (Ali Tomu) kita berdua telah berjuang dari awal ketika sama-sama gagal di LPDP Afirmasi DN daerah 3T 2018 kemudian sama-sama juga berjuang di LPDP BIT, sering belajar TPA bersama dan simulasi wawancara juga baik online maupun offline, saling sharing pokoknya kita berdua memiliki visi-misi yang sama tapi dia belum diberi rezeki. Insya Allah saya akan selalu support dia agar dia dapat mengikuti jejak saya juga di periode LPDP 2019 ini. Bismillah 🙏, serta yang terakhir (Kak Yaya) saya baru kenal ketika seleksi substansi tapi kita sudah akrab sekali. Kaknya juga belum diberi rezeki dan sekarang sedang berjuang untuk mengejar AAS. Insya Allah diberi rezeki jadi awardee AAS. Bismillah 🙏
Alhamdulillah saya diberi rezeki oleh Allah untuk lulus seleksi Substansi LPDP BIT 2018 dan ini merupakan awal meraih mimpi S2. Insya Allah akan saya share lagi pengalaman saya berikutnya ke blog ini.
Bismillah 🙏🙏🙏
Gambar 8. Bukti kelulusan Seleksi Substasi LPDP BIT 2018 (Sumber : Arsip Pribadi)
Hai kak😊
BalasHapusPostingannya sungguh menarik, pembahasan nya juga mudah dipahami. Sering-sering menulis di blog ini ya kak😊
Hai juga kak.
HapusAlhamdulillah kak jika sangat menarik dan mudah dipahami. Siap kak, Insya Allah akan selalu update kak di blog ini